Posted by : nizzam
27 Oktober 2011
Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Ketika saya berada di Residence Hotel hari sudah cukup siang. Tidak lama kemudian terdengar suara azan dengan cukup lantang. Maklumlah lokasi penginapan yang saya tempati ini cukup dekat dari Masjid Raya Medan. Senang juga rasanya kembali mendengar azan setelah beberapa hari tidak mendengarnya saat berada di kabupaten-kabupaten kecil di Sumatera Utara. Setelah menaruh dan membereskan barang bawaan di kamar, saya beristirahat dulu sejenak untuk melepas lelah. Sekitar jam 1 siang saya bergegas keluar kamar dan menitipkan kunci ke receptionist untuk kemudian shalat di masjid yang dilanjutkan dengan jalan-jalan di sekitaran kota.
Hanya butuh waktu lima menit saya sudah sampai di masjid. Masjid Raya Medan sebenarnya memiliki nama Masjid Al-Mashun, terletak di pusat kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja Medan. Menurut info, masjid ini sudah berdiri sejak tahun 1906. Ini berarti sampai sekarang (2011), Masjid Al-Mashun sudah berusia lebih dari 100 tahun. Meskipun sudah tergolong tua, namun bangunannya masih berdiri kokoh dengan ornamen-ornamen yang masih utuh. Dari luar bangunan masjid terlihat begitu megah dan sangat cantik. Begitu menarik sebagai objek untuk difoto.
Saat memasuki masjid saya kembali takjub dengan keindahan ornamen pada kubahnya. Sementara itu pada ornamen antar tiang penyangga terlihat ornamen yang menyerupai tapal kuda. Berbentuk melengkung setengah lingkaran yang menghubungkan dari satu tiang ke tiang yang lain. Mempesonaa.. Konon ornamen seperti ini pertama kali diperkenalkan di Andalusia (Spanyol) yaitu Mezquita de Cordoba yang saat ini menjadi Mezquita-Catedral de Cordoba, sebuah penggabungan antara masjid dan katedral. Sayang saya malah lupa mengambil foto interior masjid ini..
Menurut sejarah, Masjid Al-Mashun didirikan oleh Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alam, seorang raja kesembilan Kerajaan Melayu Deli yang berkuasa pada tahun 1873-1924. Masjid ini dibuat dengan gaya arsitektur perpaduan antara India, Eropa, dan Timur Tengah. Selain meninggalkan warisan berupa Masjid Al-Mashun, Kesultanan Deli juga meninggalkan bangunan yang tak kalah cantiknya. Sebuah istana yang bernama Istana Maimun. Lokasinya juga nggak jauh dari Masjid Al-Mashun kok. Jalan kaki hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Setelah shalat zhuhur, langsung aja yuk melihat seperti apa Istana Maimun itu.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
--
Source: http://wisbenbae.blogspot.com/2011/10/melihat-kemegahan-masjid-raya-medan.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com